cobalah kau nikmati rasanya, sakit nyeri di pangkal otak itu mengendap endap, bersama sesap kopi pahit di suatu siang. lezat.
cobalah
kau teliti nadanya, nyanyian hati di relung dada itu berbisik bisik,
bersama dingin AC meniupi tengkuk di suatu siang. nikmat.
mengapa ada kalimat lama yang masih kembali terdengar di bilik ingatan? apakah ini kutukan rindu?
ah, kenangan memang hanya kebodohan lupa yang dengan mudah dikalahkan ingatan.
dan
di tanah lapang kenang, yang diapit gunung pikiran dan lembah rasa itu,
kau masih saja mendirikan tenda di sana. dan seenaknya berdiri sambil
bersenandung.
aku terbeku rindu. gigil menggigil.
Pancoran, 25012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 31 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar