Senin, 22 Januari 2018

kamu

aku dan malam serupa aku dan kamu, bersama saja sudah bahagia. malam itu gelap, lampu lampu lalu menyala, anginnya juga khas, demikian mudah aku ingat, mungkin serupa pula dengan nafasmu. rasa menyentuhnya ke pipi juga aromanya seperti cerita malam tentang peri peri di atas awan.

aku dan jalanan malam ini, serupa aku dan ceritamu tentang anak anak kita. kata katamu mengalir saja, seperti lampu kendaraan di jalanan yang beterbangan silau menyilau. anak anak kita demikian kamu kagumi, pula kamu bahagiai, begitu pun aku syukuri.

canda mereka yang harus kamu imbangi, keingintahuan mereka yang harus kamu puaskan, iseng mereka yang sering kamu cukupkan dengan kedipan matamu. ah, kamu mempesonaku utuh, entah dari mana lagi aku bisa kesal dan sebal padamu?

demikian pula saat rebah malam, aku malu saat harus keluhkan lelah, bukankah kamu pasti lebih pantas lelah dibandingkanku? kerjamu itu sama lelahnya denganku, urus anak dan rumah apalah yang telah aku lakukan dibandingkanmu? malu.

malam ini aku akui lelahku, demikian pula aku akui hebatmu. terima kasih telah menjadi bagian dariku.

Transjakarta, 19012018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...