waktu itu jeda antara kita. memisahkan kita
dengan jarak yang mungkin sama dengan usiamu. dan jika pun lalu
beririsan, tak sesuai dengan yang kita rencanakan.
menyelisih. mungkin kita memang dipertemukan untuk saling terselisihkan.
tapi
ketidaktemuan kita mungkin itulah indahnya. serupa jeda antara dua
bait. aku jadi kata terakhir di bait pertama dan kau jadi kata pertama
di bait kedua.
dibilang saling berkejaran pun bisa jadi tak pantas, karena arah gerak tak berkesesuaian.
tapi cinta, mungkin tetap ada. serupa energi magnet yang menarik, namun tak pernah saling timpa, hingga akhir hari. demikianlah.
Jakarta, 21012018
Poetoe
Selasa, 23 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar