Kamis, 04 Oktober 2018

Palu pilu

bencana datang di luar batas duga
sekejap memporandakan rencana
pesan langit agar selalu bersiaga
keputusan itu pasti dan bisa kapan saja

saat hempas kitalah bongkah cinta ini
tertampar gelombang kitalah serpih kasih
rengkuhan tangan sebisanya
bernafas semampunya di sisa sisa

gelapnya buih hitam tersedak di penuh dada
pekatnya ombak tercekatnya nafas
berbiak sakit mengunyah kesadaran
kerinduanNya lah yang memeluk hangat jiwa jiwa terpilih

terseraklah makna
tercecerlah kesadaran
pasti ada titik di akhir kalimat
pasti ada henti di derap langkah.

Bekasi, 29 September 2018
Poetoe

Tersergap pengap

ruang ini lembab
cahaya tertahan
ruang ini pengap
udara terdiam

bukalah jendela
biarkan mentari peluk kita
bukalah jendela
biarkan angin lalu lalang di sela sela

merdeka menjadi kata rindu
merdeka menjadi tanda tanya
berpikir itu bulir bulir sisa embun
tersiksa dalam patuh yang tak masuk akal

kita bahkan mengiris perlahan keyakinan
menaburkan padanya debu debu keraguan
dan jendela masih saja tertutup
meringkuk dalam kejumudan panjang.

Bekasi, 29 September 2018
Poetoe

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...