rindu ini lancang, selalu datang padahal tak
kuundang, seperti kantuk yang menyusup padahal jaga sedang benar benar
aku butuhkan.
dan rindu ini pula yang menjadikan waktu seolah
labirin, menggiring kita ke entah sampai mana, seperti gumpal rasa yang
kehilangan selera.
dan pada tanah basah yang mulai mengering itu, aku bacakan satu sajak, tentang sepiku yang menyelinap di lipatan benak.
sajakku sebenar benar gelisah hari ini. seperti getar getar samar yang ku biar saja isi penuh sang benak.
Bekasi, 20012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 23 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar