rembulan dan kita bercakap di teras rumah, seperti di
setiap pekan itu. percakapan tentang pesan langit, yang harus kita ulang
ulang baca dan endapkan. lalu hidup kita bahas bersama dengan kaca mata
langit itu.
dan bersama sama kita terbahak. betapa dunia
mencandai kita. lewat kebodohan kita sendiri. dengan kesedihan yang
sangat saat kehilangan atas apa yang tak kita miliki. juga betapa
semangatnya kita berupaya dengan sungguh sungguh hingga lupa upaya kita
ini untuk apa. tujuan itu lenyap tersesat di sudut senyap.
dan konyolnya, dilanjutkan dengan belanjakan banyak barang yang tak kita butuhkan.
dunia itu canda dan sandiwara yang sederhana. kita terkadang naif terlalu bersemangat jalani lakon.
sementara itu, atas lakon ini tak lalu pasti mendapat tepuk tangan penonton.
bermainlah untuk dirimu.
dirimu.
Bekasi, 17012018 pukul 23.23
Poetoe.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 17 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar