Senin, 08 Januari 2018

Menunduk pagi

duduk istirah jelang terbit matahari
mencengkeramai diri
tunduk dalam saja
sampai matahari menyapa manja

terawali tentu dari dosa dan salah
lalu wajah wajah
terlebih mereka yang sedang berseteru namun berusaha tanpa marah
berbeda namun terus berharap lalu saling setuju
pejaman mata, dalam
hadirkan Dia dalam diam
bergetar

ternyata diri masih simpan ambisi
juga harga diri yang teramat tinggi
hingga mudah tersulut sakit hati

duh

saat pendapat kita benar dan ada rasa bangga
atau ada cibiran saat merasa orang lain salah
adalah kegelisahan hasilnya

ah...

tersadar ternyata aku belum selesai
membaca cermat diri secara benar dan utuh
masih ada api yang sesekali menyala
bukan cahaya yang mencerahkan.

malu aku

Bekasi, 06012018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...