ini tentang kau dan senyuman itu. bagaimana ada senyum yang
dahsyat menyelinap dan menginap lama dalam benak, padahal hanya sekali
bertemu?
aku menebak nebak mengapa bisa. ini tak biasa.
baiklah
aku ulang kembali kejadiannya. di depan kelas kita berhadapan kau
bertanya tentang pelajaran tapi aku kehilangan nalar. selain senyum itu
ada juga telaga dalam matamu yang menyeretku, menenggelamkanku.
aku terpana beberapa detik, sampai kau memanggilku di akhir kalimat. kembali ke bumi dan aku malu.
ini sudah sangat lama, namun membercak dalam.
dalam sekejap itu ada banyak data yang menerobos ke dalam memori hati. ada semesta yang mendirimu di lipatan benakku.
aku sakit kepala, bergiga giga bita memaksa tersimpan di otakku.
Jakarta, 21012018
Poetoe.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 23 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar