Senin, 03 September 2012

jejak langit;

langit, adalah kanvas
dan jika di hari akhir nanti, ia yang akan bercerita
bagaimana kita akan diakhiri
seperti cerita di sepanjang hari:
langit pagi yang mistis, dengan bola mentari oranye
dan semakin siang, semakin terang
awan seperti bercakap,
angin menjadi lagu latar
mentari panas menyalak,
kesombongan terbahak sesaat…lalu moksa
menyublim dalam sengsara
karena diri tak ada makna, jika ujub kuasai hati
dan senja…
serta merta menyergap
dalam singup
langit merah
seperti marahnya betara kala memang ada
dan malam
melahap dalam kelam yang dalam.

Aku membacanya, dengan air mata.

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...