saat terjebak sasar
kedengkian mengular
kebencian menyebar
kesedihan tak terbayar
duga membuar tebar luka dengan garam
api marah meliat geliat geram
butuh airmu
butuh senyummu itu
atau melompatlah
meninggi hingga tepi awan
agar paham betapa dunia mewah dan luas
kerdili diri betapa naif kita ini
masih pantaskah kau piara dugamu itu
sedang demikian jelas dengki itu takkan lahirkan arti
mengapa tak kau peluk saja ia
hamburkan sayang dan percaya
lalu senandungkan bersama
kidung tentang cinta yang mengikat
dalam pemahaman yang utuh
dan ketaatan yang sempurna
Tuhan,
kuatkan ikatan kami.
Jakarta, 05012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Senin, 08 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg)
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar