Kamis, 25 April 2019

Air mata malam



kesedihan menjadi mimpi berderit panjang
lantai terluka
isak rintik hujan menghapus jejak
kenangan menangis
harapan perih teriris

dentam irama degup jantung
iringi barisan keresahan
berlompatan di sisi luar nalar
bergerak menatap dalam
wajah wajah mengolok-olok

birama tiba-tiba berjeda
senyapnya tersedak
percakapan pun basi
saling tatap, meja makan dingin
pemakaman kata-kata

hanya rembulan
bisu kaku
serigala lapar melolong sendu.

Bekasi, 19042019

re



aku gubah lagu dari nada re
diakhiri nada la
dunia gegabah melepas canda
apapun hasilnya aku rela

03/03/2019

Senjakala nurani



berlembar-lembar kabar mengembara
menebarkan dusta berpijar kibar
menyusup hati membakar
meniupi telinga berkobar

basa basi sambal terasi
berdalih sopan menginjak nurani
masih percaya benar bisa berbalut aniaya
mulut manis kini jilat naga berbahaya

mau adil tapi tak adil
mau benar tapi tak sadar bikin onar
abai atas janji hargai diri
lalai atas juang jaga nilai manusia

berbaris monster bermata jalang
lidah berjulur julur
jujur telah jadi bubur
nasi narasi jadi basi

Halte Pancoran Tugu, 12042019

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...