Senin, 22 Januari 2018

Kopi belajar

semangat belajar itu menyelamatkan. karena nalar sehat melindungi kita dari remah remah dosa.

dan pijakan mula nalar adalah kesadaran, bahwa pilah pilah mana benar dan mana salah itu penting, tentu juga dengan keberanian mengakui kesalahan, dan lalu mencari tahu bagaimana cara beranjak.

seperti pengakuanmu tentang gilamu atas belajar itu menggembirakanku, karena ilmu itu penerang, artinya kau bisa jadi matahari yang terangi langkah, dan tak perlu terlalu terang, nanti malah jadi bara panas untukku.

jika belajar adalah pilar, maka bincang kita bersama bergelas gelas kopi setiap senja itu adalah sekolah kita.

menjadi pijar cahaya yang jika meredup pun nanti tersambar cahaya lain.

kita barisan suluh yang berangkaian.

aku, kau, kita.

Halte pancoran tugu, 19012018
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...