sesak nafas
tersenggal
di dada ada satu anak panah tertancap
darah mengucur
dalam luka yang parah ternyata memang jadi hargai masa
setiap detik ternikmati
menghirup nafasnya sudah satu satu
dan perih mulanya itu
kini kebas, bebas
kematian seperti titian
hantarkan kasunyatan menyublim
sajikan mimpi yang hancur musnah
tak bersisa
sesal tak punya ruang
terbuang saja di sudut percuma.
indahkan jalan kematianku kelak, Tuhan...
Halte pancoran tugu, 11012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 11 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar