kita dua namun satu saat berhadapan
saling tatap dekat
mimpimu jelas terbaca
juga mauku
namun nyata tak lalu sepakat
membuyar saja dalam maya
lebur menjadi remah kenyataan
terserak saja
kita dua namun satu saat bersama kuasai waktu
ubah 5 menit itu rasa sewindu
semua menjadi fragmen dengan durasi terpendek
namun padat makna
ada gemuruh rindu yang membentur dinding
ada gelisah ranum yang tercekat
tertangkap oleh genggam tangan
yang erat meremas tiang pegangan tangga
ada iya dalam wajah penolakan itu
dan cut.
semua usai, bersama angin meniupi nurani
menunduk dalam seharian.
Bekasi, 31012018
Poetoe
Rabu, 31 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar