senja ini tertuliskan luka
kisah tentang kesepian yang dibangun sendiri
karena keriuhan hanya lahirkan nyeri
kepedihannya serupa kapak besar ditarik saja di lantai hati
derit panjang, membekaskan luka
hingga puncak perih itu lahirkan kebas
matanya menatap saja, tak lagi ada marah tak lagi ada air mata
sedih itu basi
desisnya perlahan, namun seisi ruang mendengarnya
karena jiwa terluka itu punya tenaga tersendiri
mata itu perlahan memerah
walau tetap tanpa air mata
seperti hendak berkata
aku tidak apa apa
padahal sangat telak rasa tertimpa masa beban banyak kejadian
malam kapan malam
senja terlalu menyiksa
berharap segera kelam tenggelamkan saja
dalam kematian mungkin tak lagi ada siksa.
mungkin.
jakarta, 23012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 24 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar