aku terlahir bersama kata
walau kata ibu aku telat bisa berbicara
lama aku menjadi anak dengan kata kata aneh saja saat berkomunikasi
mungkin serupa mantra
suatu hari saat belajar solat
aku rukuk dan tatapan mataku justru mengintip di antara dua kaki
melihat meja di belakangku
dan aku bergumam tentang benda benda di sana
gelas
toples
piring
selepas solat orang tuaku bahagia
anaknya bisa berkata kata
kata bapakku, setelah itu aku berubah
menjadi sangat suka berkata
menonton wayang kulit semalaman
sambil terus bertanya tentang tokoh tokohnya
terus berlanjut
saat jelang masuk sekolah dasar
aku bisa baca
kata mulai ada dalam tulisan di kepalaku
aku mulai suka membaca
bahkan novel kubaca di kelas satu
ahai... Laila Majnun, ku ingat novel itu
bocah ingusan yang mulai terbuai puisi Qais yang ia cipta untuk Laila
begitulah
wajar jika kini
aku dan puisi seperti satu sisi
tak terpisah
membuatku malas menulis dalam satu buku
bukankah aku berpuisi di sepanjang hidupku?
jika kau mau bukuku,
silakan berjalanlah di sisiku. Selalu.
Tol arah bekasi, 12012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 14 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar