perseteruan lama antara rasa dan nalar
tak saling menyakiti memang, namun mereka sering tak saling mengerti
rasa bilang iya, nalar bilang tidak
rasa pilih ini, nalar pilih itu
demikian
pertemuan lagi pada satu hari
lalu duduk berhadapan, bercakap tentang kata kata sepakat
bahwa ikatan formal mesti ada
namun tak boleh lupakan peran rasa
lalu proses memaknai waktu itu
manjadi penuh berkas kasualitas
rangkaian sebab akibat,
seolah nalar memang demikian dominan mengebiri rasa
lalu melemparnya di pojok ruangan jiwa
tapi rasa tetap merdeka,
ia tak gentar
jangan paksa rasa, rasa tetap punya kuasa.
Bekasi, 25012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 31 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar