kopi di gelas kelima hari ini, mengalir dalam tubuh, mengundang gelisah gundah dan sakit kepala yang aneh.
jalanan basah, kedengkian yang bernanah.
trotoar terbongkar, dusta mengular akar.
tapi benci pada syetan sekali pun menjadi pematik api, membakar hati.
luka
berserakan, sepenuh ruang. jelaga dandani diri dengan kepura puraan.
butuh kaca mata itu, yang sederhana terjemahkan apa saja, hitam putih
saja.
khayalan memang terkadang melemahkan. konotasi juga
persepsi menghisap energi. bodoh atas segala duga menyelamatkan. akan
jernih jendela jiwa.
demikian.
Cawang ciliwung, 24012018
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar