Selasa, 02 Januari 2018

di dalam.

Pintu: adalah penghubung antara dalam dan luar
dan luar terlalu liar
riuh gempita dengan marah
saling menyalahkan
mau menang sendiri
Fitnah

membuat enggan beranjak
meringkuk saja di sini
sesekali pintu kubuka, agar bisa
melihat luar
melihat saja
tanpa keberanian melangkah ke sana

meringkuk saja di sudut dalam
ternyata tak lalu sepi
dalam hening terkadang justru lebih bening melihat semua

duduk di tepi belik kecil
air yang tergenang benar benar dari mata air
dingin dan sejuk
berlama lama tak kan bosan.

lalu pintu aku tutup
di dalam saja; cukuplah.

Bekasi, 1 Januari 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...