di bawah hujan yang sederas-derasnya
curah hujan yang basah juga gelisah hati
bertubi tubi menciumi bumi juga nyali
resah kita adalah bukti ekspresi dosa
tercecer di sepanjang hari
meneteskan noda, bercak membercak
berharap hujan menghapusnya
menghapus jejaknya
cinta dan dosa gigit menggigit
ragu dan cemas remas meremas
rindu dan malu bersenandung lirih
sudahlah....
Bekasi, 31012018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 31 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar