aku takut, sudah lama tak rasakan setakut ini.
mungkin serupa ketakutan kanak kanak dulu.
saat dalam mimpi, berkunjung wajah wajah
yang tak kukenal, namun mereka menatap tajam ke arahku.
seolah meminta aku menghapal raut wajah mereka.
tak ada percakapan.
hanya tatapan.
aku takut, karena setelah terbangun pun, setiap terpejam wajah wajah itu kembali muncul.
pesan apa
adakah yang ingin mereka sampaikan.
bergidik.
ini sudah mulai malam
dan aku kembali bersiap takut
apakah mereka akan kembali datang dalam mimpiku,
wajah wajah itu
ekspresi mereka datar.
padahal masih banyak tanya belum terjawab
dengan gemetar, ku akui satu hal
bahwa aku tak berhak atur atur apa yang orang lain rasakan
begitu juga kamu
apa pun, aku coba mengerti
ungkapanmu itu adalah unggahan rasa
dari endapan,
dan endapan itu adalah keyakinan.
jika pun beda, aku tak boleh risau.
Bekasi, 27022018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 15 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar