rindu terseduh
di senja yang menggeliat manja
senyum itu
kau terlantarkan saja dalam genang kenang
bertahan tangguh
eratkan genggam sungguh
jeratkan diri dalam lekat di liang benak
ternyata tak mudah sirnakan ingat
lupa menjadi kemewahan
selalu saja
mampu terobos semak jiwa
benarlah memang
jika tak kukuh genggam pedang nalar
bisa tersuruk kau dalam genang kenang
dan rindu menggebu yang tak perlu itu.
Bekasi, 24022018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 15 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar