kita berdua duduk dalam sepi
aku dan kamu saja
dua cangkir kopi
terhidang di satu senja
10 menit tanpa kata
mungkin memang kata sudah tak perlu ada
sebatang rokok kau sesap pelan
asapnya mengepungku dalam diam
di menit ke 11, kita hanya saling komentar tentang cuaca
kata kata tak penting
tapi cukup mengoyak sepi
sudah.
cakap kita lalu hanya tatap
dan saling paham
beda itu.
kau dengan kata tidakmu
dan aku dengan anggukan dan deheman.
saling paham
suatu hari kan terpisah
bisa jadi kan berhadapan
mungkin ayunan kepalanmu kan menghantam daguku
dan aku seperti biasa hanya meringis
menahan tangis.
Halte pancoran, 28022018
Poetoe
Kamis, 15 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar