Kamis, 22 Maret 2018

taman itu waktu itu

lewati jalanan yang demikian ku kenal
setiap jengkal
dulu
bersamamu

habiskan pagi berdua, hingga embun kehabisan alasan untuk tetap bergantung di ujung daun. berdua di taman dan matahari mengawasi.

berbanyak kata kita tuang dalam cawan diskusi. tentang bagaimana esok versi kita saat itu. tentang negeri yang menggelisahkan. debar menyebarkan ketakutan, namun kita tetap duduk berdua, saja.

wajahmu khawatir, saat aku berapi api. senyummu seperti kalimat pengingat, jangan lupa tetap bersyukur.

dan memang kelembutan itu menyapu geloraku. hingga tertunduk lama akhirnya.

angin pagi
juga senyummu
mengguruiku

air mata.

Matraman, 05032018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...