Sabtu, 24 Maret 2018

membaca buku lama

membaca baris demi baris tulisan tentang masa lalu dan kamu muncul dari lembaran itu lalu duduk menemaniku pagi ini.
wajah ayu tatapannya sayu, lembut.
persis saat mula bertemu di satu siang kamu bergaun biru. langit sekaligus lautan. senyum seperti lambaian angin menderu merdu.

kamu tak akan percaya sejak itu sudah ada cinta. belum dalam memang namun tepat di pusat jiwa.

duduk menemaniku pagi ini dan buku usang itu kubaca baca.
menemani tanpa suara mungkin karena memang makhluk maya tak boleh bercakap cakap secara nyata.
namun mata itu lahirkan banyak kata di ruang kepala, sama saja dengan sebuah percakapan.

membaca kata kata di buku lama tapi juga melahirkan kata baru. jejal berjejalan. kamu memang mata air kata. kamu memang air mata kata.

dan mata kita bercinta diam diam di sebuah pagi yang sepi. hanya aku dan buku buku lama itu. senggama yang lama.

Bekasi, 17032018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...