Senin, 03 September 2018

siang sayang

siang rindukan sayang
betapa terik cahya matahari kutantang
padahal tubuh terbakar meriang
pintu terbuka gamang

sekali saja ingin peluk
agar khayalan ini lalu lenyap remuk
tentu mulanya tertolak
namun arah kemudi siapa sangka berderak gerak

sejak kata iya maka detik itu menjadi detak gelisah
terhadirkan seduh obat dalam air hangat
tersambutlah resah ini basah
dalam dua detak jantung merapat erat

kusatukan
mungkin ini terakhir
kunyatakan
khayalan ini bulir bulir getir.

Jampangkafe, 24 Agustus 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...