siang rindukan sayang
betapa terik cahya matahari kutantang
padahal tubuh terbakar meriang
pintu terbuka gamang
sekali saja ingin peluk
agar khayalan ini lalu lenyap remuk
tentu mulanya tertolak
namun arah kemudi siapa sangka berderak gerak
sejak kata iya maka detik itu menjadi detak gelisah
terhadirkan seduh obat dalam air hangat
tersambutlah resah ini basah
dalam dua detak jantung merapat erat
kusatukan
mungkin ini terakhir
kunyatakan
khayalan ini bulir bulir getir.
Jampangkafe, 24 Agustus 2018
Poetoe
Senin, 03 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar