Senin, 03 September 2018

Pintu terbanting

ini cinta tapi gulita tanpa pelita
aku menghiba karena tak sanggup lagi menahan
memuja yang tak semestinya

bagaimana setiap detik menjadi seperti titik hujan lara menghantami hati

nyeri

ini cinta yang buta
api keberanian berkobaran
berdiri mendekat ke arahmu saat pintumu terbuka
kunyatakannya dengan lantang
malu kuabaikan, karena gelombang ini terlalu dahsyat dalam dada

dan kau padamkan cahaya hari
tanpa senyum
pintu terbanting

harga diriku terpelanting
remah sisa sisaku tergunting
waktu lalu beku.

15 Agustus 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisa Jadi Prolog

"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...