Kamis, 20 September 2018

mengapa dipaksa memilih?

gerak hati itu ruh atas amal
bersit jahat yang kuasai jiwa bisa dahsyat porandakan kapal
menyelusup dalam saling percaya
berbisik bisik dalam hembus ketaatan tanpa daya

sikap kritis itu sengat atas lelap
tapi rasa hormat yang kalap
justru lahap mengunyah rapinya barisan
belati diacungkan, pilihan yang sama mematikan

padahal tanpa pilihan yang disegerakan dan dipaksakan justru tak ada riak
namun tetap saja
berdalih penyelamatan padahal pembantaian

mengapa tak kau pejamkan mata
lalu gumamkan doa agar terbukalah petunjuk
biarkan nalar berikan isyarat
mana penghancur mana penabur kasih dan sayang?

Bekasi, 14092018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...