sayap sayap harap mengepak perlahan
bulu bulu berjatuhan diterpa angin kekecewaan
lelaki yang terdiam di taman, menunduk saja
menata batu bata pengharapan
rumah kecil di ujung kampung di kaki bukit
mungil namun indah, penuh pengunjung berdatangan
perempuan itu tersenyum hormat pada semua
namun mata sibuk mencari lelaki yang ia tunggu
harapan dan penantian seperti teka teki
beradu padu mana alasan mana akibat
berlipat ikat mana sebab mana tujuan
ketidakjumpaan itu dibaca harapan sebagai penundaan
dan penundaan melahirkan kerelaan dalam penantian
sampai kapan?
masa tak lagi relevan
waktu seolah tak lagi punya pintu
lelaki itu sibuk menata harapan
perempuan itu berlama lama dalam penantian
sampai kapan?
Bekasi, 09 Agustus 2018
Poetoe
Senin, 03 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar