pada dermaga, suatu siang,
perahu nelayan bergerak diguncang ombak lembut perlahan
aroma laut menusuk hingga dasar benak
sebusuk prilaku pemodal memberangus kehidupan
anak-anak meliar, tak terdidik
hasrat jahat mengupas nafas
tersaruk-saruk lambung di dangkal dermaga
tersaruk-saruk lambung di pangkal lapar
rumah kerang dikupas rumah kerang dilepas
asap mengepul paru-paru penuh senggal tersenggal
satu tong dua puluh lima ribu saja
masa bermain lenyap masa riang senyap
aroma laut menusuk endus hidung
aroma busuk kedengkian menguar lebar hingga ke mall di seberang sana
menahan dalam derap berirama tak mudah
butuh senyum lebar
desah nafas sabar
esok masih ada hari depan terhampar.
seorang bocah kurus berlari mendekat, kecup punggung tangan
"pak guru..."
Muara Angke, 13092018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 20 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar