sisa sisaku
di meja senja
tersaji saja
imaji yang renta
matahari meredup
mengecup bercak awan
dan gelap menyebar
murung mengurung
mendadak sepilah mimpi
sia sia beku
di bejana kerinduan
ruang tunggu yang gagu
duduk diam diam
kelam menarikmu tenggelam
perlahan menyelam ke dasar malam
aku kau dan senja memburam
lukisannya seram
di ceruk tergelap
meringkuklah kita
gemetar melepas remah kelakar
kematian yang pelan
perlahan perih
sejumput maut menjemput
segelas kopi diseruput
hmmm....
mati.
Bekasi, 31082018
Poetoe
Kamis, 20 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar