Kamis, 20 September 2018

Mati senjahati

sisa sisaku
di meja senja
tersaji saja
imaji yang renta
matahari meredup
mengecup bercak awan
dan gelap menyebar
murung mengurung
mendadak sepilah mimpi

sia sia beku
di bejana kerinduan
ruang tunggu yang gagu
duduk diam diam
kelam menarikmu tenggelam
perlahan menyelam ke dasar malam
aku kau dan senja memburam
lukisannya seram

di ceruk tergelap
meringkuklah kita
gemetar melepas remah kelakar
kematian yang pelan
perlahan perih
sejumput maut menjemput
segelas kopi diseruput
hmmm....

mati.

Bekasi, 31082018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...