di halte bis Pancoran Tugu
waktu dan aku duduk menunggu
prihatin atas kepedihan yang ragu
seperti enggan beranjak, gagu
kecurangan berafiliasi dengan culas
menjadi kesopanan yang beringgas
menggilas lawan setenang hembusan nafas
menyobek punggung saat kopi terhidang di gelas
aku tuliskan kesepian pada dinding jendela
atas ketidakhadiran nurani dalam pertemuan sela sela
keyakinan yang terinjak injak rela
di lantai halte tersobek tak berbela
harapan
ah
harapan
serupa asap saja
tertiup tiup bersama nafas yang basah di jendela kaca
Halte Pancoran Tugu, 24 Agustus 2018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Senin, 03 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar