kurindukan larik-larik puisimu
pada secarik pagi
agar dapat kueja perlahan
serupa nyanyian gumam tertahan
dada ini butuh siraman narasi
basahi jiwa yang kering oleh dengki
lembabkan hati yang gersang oleh prasangka
agar diri berhenti meronta terbakar hasrat yang berkobaran
kurindukan bait-bait puisimu
pada secangkir sunyi
agar dapat kusesap senyap perlahan
sebagai kuliner rasa nikmat masa diam yang menggemaskan
bisu ini tetap butuh kata tertanam di benak
kata yang menjadi benih ide
rimbunkan oase jiwa
agar tumbuh subur harapan
agar bermekaran bunga-bunga mimpi
aku rindukan puisimu.
Jakarta, 13092018
Poetoe
Kamis, 20 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar