aku pandir aku tolol
bocah ingusan berdiri menghiba cinta
di depan puteri yang anggun dengan gaun mewah warna merah darah
aku sibuk permalukan diri menumpuk numpuk puja puji padahal tak ada arti
aku pandir aku tolol
bocah telanjang dada tanpa kesopanan
sibuk berteriak teriak meminta
mengemis perhatian
dan sang puteri semakin jijik saja
berbisik ia kepada sang menteri agar ajari si bocah kitab tahu diri
aku pandir aku tolol
berjongkok di tepi pagar istana
gigit ibu jari
sambil mengeja pelan pelan
tahu diri tahu diri tahu diri
pandirnya memuakkan
tololnya menggelikan
tak tertolong
sang puteri berpaling
sang menteri kirimkan perintah algojo
pancung saja si bocah
dan malam
aku bocah tanpa kepala
tetap pandir
tetap tolol
menunggu fajar yang tak akan ternikmati.
Bekasi, jelang tengah malam, 04092018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 20 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar