di ruang itu berhadapan
mata mata berkata kata
tentang kegetiran
air mata dan cerita
kerinduan itu berbuah kerancuan
pantaslah tak mudah menuntaskan kerinduan bangsa untuk merdeka
ada keresahan ada kegelisahan
berserakan, remah remahnya harus disusun ulang pelan pelan
berhadapan dekat
bertatapan lekat
bercakapan hangat
tanpa sekat
bahwa telah ada pengingat
lewat mimpi buruk
berjingkat jingkat
juga teguran singkat
harus beranjak sebelum terlambat
sebelum kelak diabaikan dalam dosa yang berkarat
lalu kemerdekaan pun diproklamasikan
juga kemerdekaanmu atas segala belenggu rindu
tersisa, hanya aku
penjajah yang murung menunduk
di sudut bilik ratap
mengulang ulang kalimat sesal
mengulang ulang kalimat sesal
Bumyagara, 2 September 2018
Poetoe
Kamis, 20 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar