saat gaduh aku berteduh
meringkuk sempit di sela sela riuh
kuseduh kejengkelan dalam sajian nampan kebencian
tapi percuma
hanya tumpah sia sia
saat gaduh kupeluk lutut
menghitung nafas sendiri
satu satu berdenyut denyut
semut semut yang takut berebut saling sikut
tersisa gelisah bergumpalan dalam darah
sumpah serapah atas kelicikan yang memperdaya ketulusan,
kejujuran tak berdaya
terperkosa
saat gaduh aku mengaduh keluh
tersungkur jatuh
berlarian terburu buru
waktu benar serupa pedang menebas aku
sesal
kesal
mengental
10 Agustus 2018
Poetoe
Senin, 03 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar