tumbuhan butuh tanah basah
pemikiran butuh hati resah
dalam basah tumbuhan menghisap sari tanah
dalam resah narasi benak terus bertambah
mengapa kita sibuk menghitung yang tak bisa kita hitung?
mengapa kita mengharap atas apa yang pasti akan datang tanpa kita harapkan?
mengapa kita takut kehilangan atas apa yang tak kita miliki?
mengapa kita gelisah berharap perhatian berupa "suka" dan "komentar"?
banyak bahan untuk resah
bahkan terlalu banyak melampaui waktu yang kita punya untuk merenungkannya
hari terlalu riuh
terlalu gaduh
dahaga sepi
rindu untuk menepi
Prupuk, 16 Agustus 2018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Senin, 03 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar