dari mana ketakutanku?
dari betapa pekatnya kemungkinan-kemungkinan ini penuhi kerat-kerat masa,
sepekat asam laktat di sekujur tubuh di ujung senja
dan kemungkinan ialah rangkaian ketidakmengertian
saat tahu itu hanya duga
saat hitung sebab dan akibat itu hanya rapal ramal
bagaimana aku lalu tak takut?
lentera di perjalanan gelap ini adalah percaya,
saling percaya adalah cahaya
bimbing langkah menjadi yakin tak bergamang
namun saat api percaya itu padam,
maka gelaplah langkah
maka mata luluh dalam tangisan
ketakutan itu menggumpal menjadi kekecewaan bertubi-tubi, berjilid-jilid.
Bekasi, 14092018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar