pada meja senja kita disajikan
fragmen orang lalu lalang
kerut dahi residu beban hari
hiasannya cinta girang dan jalang
kisut hati sisa sisa luka dan nyeri
semangkuk sop syak wasangka,
dengan sambel pedas caci maki
kenikmatannya pada rasa perihnya luka
lalap canda segar
seteguk rindu yang menggelepar
adakah sama sebuah pertemuan di masa yang berbeda?
adakah sama sebuah jumpa atas nada yang tak lagi bertanda?
kita hanya sekumpulan ilalang yang terantuk-antuk angin ingin,
menunduk kantuk di tengah himpitan kepentingan dan janji janji
kita hanya sekawanan serigala kelaparan dengan lidah terjulur,
tertampar tampar badai senja
kesepian yang menguyah perlahan kesadaran.
remang senja perlahan runyam dalam kelam.
Bekasi, 16102018
Poetoe
Minggu, 23 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar