mimpi itu api
mencipta energi
puisi itu api
mencipta narasi
mengumpulkan riak menjadi debur
membentur-benturkan debur menjadi ombak
meniup-niupi ombak menjadi gelombang
riak-riak ingin yang terserak
terungkap pada serak teriak
menjadi debur harapan
bergulung gulung debur menjadi gelombang pergerakan
puisi
narasi
lalu aksi
jangan anggap remeh kami yang duduk duduk ngopi saja di sini
karena kopi ini adukan kata kata
tersiram air panas kemarahan
darah muda yang bergejolak
tunggu saja
meletupnya nanti dahsyat
mendidihnya pedih menjadi kepal tangan erat
dan teriakan segenap urat
kuat kuat.
lawan!
Bekasi, 06 Oktober 2018
Poetoe
Minggu, 23 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar