Minggu, 23 Desember 2018

jendela dan kau

jendela dan kau
kurasakanmu di kejauhan
kata rela yang tak terjangkau
mengemis pada luka tertahan

jendela dan kau
aku lekatkan kesanmu bagai lukisan
terpasang memukau
tanpa riasan tanpa kemasan

kita engah dalam rimba waktu
berlarian kuda kuda binal menghentak-hentak
menginjak injak sepi nan bisu
detik berdetak-detak

mengecup pelan pada keheningan.

Jakarta, 31102018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisa Jadi Prolog

"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...