ruang hampa ketidakmengertian
raung tanpa kemustahilan
bertarung takdir dan harapan
gaung dan gema pilihan pilihan
mungkin ini cinta yang terpilihkan
atau hanya gulita yang membinasakan
gelap yang teramat gelap
meniadalah kita dalam dunia tanpa cahaya
dua lentera kecil datang
berlomba menimba pesona
dua pelita bersaing benderang
berharap menang dapatkan hatinya
waktu adalah juri
menunggu yang sejati
tersisa di garis akhir
tercecer yang lainnya menepi pinggir
16112018
Poetoe
Minggu, 30 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar