dunia tanpa cahaya namun tetap bersinar
ada lentera di dalam benak
tergerai pemahaman yang benar
memadu dalam gerak
dalam remang itu bersama tinggalkan gamang
berpegangan dalam nalar benderang
untaian cinta yang erat saling pegang
jalani segala kurang ini dengan dada tetap lapang
narasi ilahi adalah cahaya teramat cahaya
mengulang ulang dalam bilik ingatan menjadi tenaga
menyimpannya dalam benak yang terjaga
kami bahagia kami bahagia
hari hari serupa temali
teruntai erat sekali
detik detik serupa senandung
terkepung dalam gelap yang menggantung
mata ini kuisi cinta
penglihatan yang hilang ini terganti oleh netra kamajaya
menjamah semesta tanpa dusta
usir enyah kelam nan gulita.
Serpong, 07112018
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar