rindu jadi bara
jarak jadi tatap
janji jadi bukti
bayang terlahap dekap
napas empas terhempas
helaan udara yang terampas
hasrat yang terkupas
jengah meranggas
rindu dalam detak
jeda musnah dalam jarak
kata kata beranak pinak
bayang-bayang menggelegak
jelang kehangatan hilang
bersandar pada tiang nalar
tersadar kita sama-sama jalang
napas ikan di trotoar menggelepar
lalu aku beri tanda
bubuhkan jelaga di dada
semakin luka semakin banyak bekal untuk jeda
jika pun ini terakhir, kenang ini kan menggema, lama.
Jakarta, 2112208
Poetoe
Minggu, 30 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar