Minggu, 30 Desember 2018

cerita kita

kereta tertahan
derita kau tahan
suara pelan
khawatirku kan terpisahkan

tanpa mantra kuterbangkanku
menyelinap di kantong bajumu
dalam perjalanan rindumu
yang bukan rindu padaku

dalam penuh sesak penumpang
aku senandungkan dendang
sebagai teman bak pohon rindang
di tengah kerontangnya siang gersang

hingga senja bergelanyut manja
saat maghrib menebar langit merah
menanti di depan stasiun berdebaran saja
sampai hadirmu dan senyum indah rekah

genggam tatap dalam lekat dan pekat
debar siul desir darah
mata tanpa sekat
paut mata jelas mengarah

kita mengukir nama kita
di tebing masa
hanya tentang kita
berendam di telaga rasa.

Bekasi, 21122018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...