Rabu, 26 Desember 2018

drama

masalah serupa anyaman,
berhimpitan berkelindan,
tapi tak harus ada keluhan.
karena selalu ada irama di sela sela luka.
seperti kita pada siang yang terang,

berdua mencari cari makna,
di parkiran samping taman,
dan banyak wartawan lalu lalang.
kita petualang jalang namun siapa sangka?

dosa yang kutawarkan tak kauterima,
namun mata kita hubungkan sinyal dusta yang sama.

ini rasa purba.
sejak qabil dan habil dulu.
dan siang kurelakan saja menarik keras kerah bajuku, terhentak hempaskan aku di trotoar.

tatap mata sapa orang lalu lalang tak kubaikan.

dan kita lalu lebur dalam kata.
bahwa ada senja yang akan kita libatkan dalam cerita.
dan meleburlah kita,
serupa riak air di pantai,
bermain main saja basahi telapak kaki.

hingga habislah kita.
menyublim dalam nada yang sama.
iramanya luka,
nadanya hangat,

darah dalam benak mengalir berdenyutan.

04112018
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...