angin senja menjambak kesadaran
berputaran di bunderan tempat biasa rindu menunggu
lupa hitungan
telah berapa lama berulang ulang
gaun berkibaran
gaung berkejaran
raung maghrib menelan senja perlahan
rindu masih menunggu
waktu gagu mengajak berseteru
aku rebus saja ketakutan
hingga tanggal segala resah
hingga berguguran semua gelisah
tapi terlambat
rindu tetap menunggu
sedang cinta tanpa peta kehilangan arah
tersesat entah berlipat lipat jarak
waktu utuh
menyembelih kita pelan dan pasti
harapan pun mati.
Bekasi, 13 November 2018
Poetoe
Minggu, 30 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar