membaca naskah naskah lama
dan warna pudar itu menyemesta
semua menjadi kecoklat-coklatan
dan begitu pun kau menyatu dalam kata kerinduan
menghisap energi dari para pujangga dan para peletak pilar negara
menikmati narasi narasi yang kini terbukti
mimpi itu energi
serupa api membakar diri menyiasati sejarah masa depan kita sendiri
dan begitu pun kau melarut dalam kata kemerdekaan
membicarakan langkah-langkah sepi pamrih
di setiap tanda tanda masa
membisikkan arti diri walau lirih
di setiap bukti-bukti bangkitnya bangsa
dan begitupun kau melebur dalam kata kejayaan
aku dan kau bertatapan lama
persis sebelum matahari benar-benar terik dan terang
lalu air mata kita berkilat benderang
merayap di pipi
kita relakan saja berdua dikunyah sepi.
Bekasi, 06112018
Poetoe
Minggu, 30 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar