aku dan sepi saling berbagi
pada lini waktu bersekutu
bahwa gelora perlu segera reda
yuda jiwa pun butuh jeda
lumpur pekat itu kehangatan
kubenam perlahan tenggelam
abaikan karat dunia kemelekatan
dalam benam semua himpit menjepit
tunduk saja lebih dalam
mencari terang dalam ruang paling dasar
kemerdekaan dalam peniadaan
melebur dalam kebesaranNya
merendah dalam naunganNya
bersandar dalam kesadaran
berlindung dalam termenung
rapal doa perlahan
lirih pasrah pengakuan atas lemah.
ah.
Bekasi, 07042018
Poetoe
Minggu, 03 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar