industri pemikiran dan kata
bahan bakunya diktat dan data
memasaknya di warung kopi
diendapkan di renung sepi
tersaji sebagai narasi yang bernas
di iklim yang panas
menjadi energi untuk turun ke jalan
teriakan isi hati dengan tangan terkepal
lalu dimulailah
pertempuran itu pun terjadilah
peluru berdesing
merebut kesadaran dan menggantinya dengan pening
saatnya kembali rebah tiarap
melebur bumi mengendap endap
mengunyah tanah
memeluk erat pasrah.
Bekasi, 13042018
Poetoe
Minggu, 03 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar